JAKARTA, suaramerdeka.com – Akreditasi diperlukan guna memastikan standar kualitas institusi pendidikan tinggi. Akreditasi juga diartikan sebuah upaya pemerintah untuk menstandarisasi dan menjamin mutu alumni perguruan tinggi sehingga kualitas lulusan antara perguruan tinggi tidak terlalu bervariasi dan sesuai kebutuhan kerja. 

“Demi menyesuaikan karakteristik akreditasi untuk rumpun keilmuan berbeda, maka dibutuhkan lembaga akreditasi yang berfokus pada satu rumpun keilmuan,” ujar Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir di Jakarta.

Berpegang pada Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), Ikatan Akuntan Indonesia atau (IAI), dan Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Indonesia (AFEBI) menyepakati dibentuknya Lembaga Akreditasi Mandiri Ekonomi, Manajemen, Bisnis, dan Akuntansi (LAM EMBA). 

Lembaga akreditasi tersebut diresmikan langsung melalui penekanan tombol sirene oleh Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir dalam Pembukaan Rangkaian Kegiatan Sidang Pleno ISEI ke-20 pada Selasa (27/8).

Di Indonesia saat ini terdapat 4.111 program studi (prodi) yang berada di bawah cabang ilmu ekonomi, manajemen, bisnis, dan akuntansi. Program studi pada empat bidang ilmu tersebut belum semuanya terakreditasi. Bahkan, masih terdapat prodi yang akan kadaluwarsa masa akreditasinya dan kemungkinan pembukaan prodi baru.

Kondisi ini menjadi latar belakang dari objek LAM EMBA, sehingga dapat dipastikan peran LAM EMBA menjadi sangat penting. Nasir bersyukur atas diresmikannya LAM EMBA. Ia juga berterima kasih kepada ISEI, IAI, dan AFEBI yang telah menyukseskan pembentukan lembaga tersebut.

“Ini adalah LAM keempat yang saya resmikan. Saya sudah menunggu rintisannya sejak tahun 2012. Dulu awalnya akan dinamai LAM EBI namun tidak terwujud, sampai saat ini diresmikan LAM EMBA, saya senang sekali,” tuturnya.

Nasir mengungkapkan bahwa melalui berdirinya berbagai lembaga akreditasi, terutama LAM EMBA nantinya dapat mewujudkan harapan Presiden untuk membuat perguruan tinggi di Indonesia meraih peringkat 200 besar dunia.

“Selamat atas berdirinya LAM EMBA, ini sudah menjadi lembaga akreditasi yang resmi. Mudah-mudahan bisa berjalan dengan baik”, harapannya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum ISEI, Perry Warjiyo mengungkapkan harapannya agar kelak LAM EMBA dapat digunakan sebagai penyampai pandangan kepada pemerintah untuk menyongsong ekonomi Indonesia menjadi lebih maju.

sumber

×