Jakarta, 25 November 2024 – Dalam upaya meningkatkan kualitas lulusan perguruan tinggi yang lebih sesuai dengan kebutuhan dunia kerja, LAMEMBA (Lembaga Akreditasi Mandiri Ekonomi, Manajemen, Bisnis, dan Akuntansi) bersama KADIN Indonesia menggelar Focus Group Discussion (FGD) di kantor LAMEMBA. Diskusi ini melibatkan para pakar dari kalangan akademisi dan industri, dengan fokus pada pengembangan instrumen akreditasi program studi. FGD ini menghadirkan narasumber utama, yaitu Dr. Ir. Heru Dewanto, S.T., M.Sc., IPU, dan Prof. Dr. Ir. Meyliana, S.Kom., M.M., IPU, CDMS, CBDMP, CME yang memberikan pandangan mendalam tentang tantangan serta peluang dalam menghasilkan lulusan yang berkualitas dan relevan dengan kebutuhan pasar global.
Peserta FGD sepakat bahwa pembaruan kurikulum adalah langkah strategis untuk memastikan program studi mengikuti tren terkini. Topik seperti pemasaran digital dan manajemen media sosial dianggap penting untuk memperkuat keterampilan lulusan sesuai kebutuhan industri modern. Selain itu, standar program magang menjadi perhatian, dengan usulan desain ulang yang lebih relevan, mencakup durasi, metode, dan konten magang yang berorientasi pada dunia kerja.
Kolaborasi antar universitas juga dibahas sebagai solusi untuk pemerataan akses pendidikan berkualitas. Perguruan tinggi besar diharapkan dapat berbagi sumber daya dengan universitas kecil, seperti fasilitas laboratorium dan tenaga pengajar. Selain itu, keseimbangan antara dosen akademik dan praktisi industri dinilai penting untuk menambah relevansi pendidikan, memberikan wawasan praktis, dan menjembatani mahasiswa dengan kebutuhan industri.
Prof. Meyliana menegaskan bahwa pendidikan harus mampu mencetak lulusan yang tidak hanya siap kerja tetapi juga memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat terhadap kebutuhan pasar yang terus berubah. Di sisi lain, Dr. Heru Dewanto menyoroti pentingnya pendekatan berbasis hasil, di mana setiap lulusan diharapkan memiliki nilai tambah yang dapat diakui oleh industri.
FGD ini menghasilkan sejumlah rekomendasi strategis, termasuk pembaruan instrumen akreditasi, pengembangan platform digital untuk memantau program magang, dan penerapan standar baru dalam pembelajaran. LAMEMBA dan KADIN Indonesia juga berkomitmen untuk terus memperkuat kerja sama antara dunia pendidikan dan industri guna menciptakan SDM yang kompetitif dan relevan dengan kebutuhan zaman. “Kami optimis bahwa kolaborasi ini akan membawa perubahan nyata dalam dunia pendidikan tinggi Indonesia,” ujar Prof. Dr. Ina Primiana selaku Ketua Dewan Eksekutif LAMEMBA. Sinergi ini diharapkan menjadi contoh sukses yang dapat diterapkan di berbagai sektor pendidikan lainnya, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi dan daya saing SDM Indonesia di tingkat global.